Day 9 #10daysforASEAN: 10 Negara Di Bawah 1 Bumbung
Sudah bisa menduga kan kalau negara
yang akan dibahas kali ini adalah negara yang beribukota Bandar Seri Begawan,
yang juga juga menjadi negara penyelenggara KTT ASEAN ke-22 pada bulan April
2013 lalu. Dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam itu, tema yang diangkat
adalah “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan
pembangunan badan persatuan ASEAN, dengan tiga pilar yaitu Persatuan
Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan
Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015. Tema:
Dengan ketiga pilar tersebut, bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan
persatuan ASEAN? Mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan Menyatukan Rakyat,
Menciptakan Masa Depan?
Sumber http://goo.gl/voumMi |
Beberapa hari kemudian,
saya bertemu dengan salah seorang om saya. Beliau sempat menanyakan tentang
keinginan saya untuk bisa jalan-jalan keluar negeri. Ah, rupanya ayah saya
sudah cerita tentang rengekan saya itu. Dan katanya,”kamu sudah punya passport?” Saya menggelengkan kepala. Om saya
bengong. Saya santai.
Lalu,”kamu punya mimpi ingin jalan-jalan keluar
negeri tapi ngga punya passport itu
bagaimana sih?”
Saya santai
menjawab,”ya kan belum pernah om, baru
sebatas mimpi, belum pernah kejadian...”
“Kamu segera bikin passport!” Kata
beliau.
“Buat apa?”
Balas saya.
“Lho, katanya mau jalan-jalan keluar negeri!
Harus punya passport, ngga bisa pakai
KTP!”
“Ya ntar aja kalau udah punya uang buat
jalan-jalan...,” kata saya.
“Ngga bisa! Kamu harus segera apply untuk bikin passport...,” semacam
perintah yang tidak bisa dibantah. Saya nurut.
Singkatnya, akhirnya
saya menerima passport pertama saya. Terus keluar negerinya kapan?
“Ya sudah tunggu saja, nanti juga ada saatnya
kamu berangkat keluar negeri. Yang penting kamu sudah punya passport,”jawab om dengan santai. Saya manyun
sambil menimang-nimang passport saya.
Hampir setahun
setelah saya punya passport, atau tepatnya minggu ketiga bulan Juli
2001, untuk pertama kalinya saya melakukan perjalanan keluar negeri dengan
negara tujuan Singapura! Dan perjalanan ini untuk kepentingan kerja! Sekian
bulan kemudian, saya tiba di Kuala Lumpur bersama seorang teman malam hari saat
kota itu sedang dibasahi gerimis sisa hujan. Setelahnya, saya masih sempat dua
tiga kali mampir ke Malaysia dan banyak kali ke Singapura. Belum sampai ke
Thailand atau negara ASEAN lainnya. Mimpi saya, suatu hari nanti, saya akan
sampai semua negara itu. Mungkin juga mimpi akan membawa saya pada kejutan
manis untuk sampai ke negara-negara diluar wilayah ASEAN.
Pesan ayah yang
selalu saya ingat saat pertama kali saya ijin akan berangkat ke Singapura atau
Malaysia adalah,”pergilah, kamu bisa
belajar dari sana!” Iya, meski untuk sekedar jalan-jalan, ayah saya selalu
mengingatkan saya untuk belajar dari apa yang saya lihat dan saya alami. “Biar jalan-jalan
kamu ada manfaatnya, bukan sekedar buang uang,” Begitu pesan ayah saya.
Mungkin karena itu juga, saya lebih bisa menikmati Singapore Discovery Center,
terkagum-kagum pada Singapore National Library, terbengong-bengong di Menara
Kuala Lumpur, tertawa bahagia saat berada di dalam Petronas Sains – The Discovery
Center, jalan kaki di jam 12 kurang 10 menit siang hari dari Check Point
Woodlands sampai Check Point Johor Bahru dan banyak tempat lainnya yang
terkesan membosankan.
Semua yang saya
alami itu, berawal dari mimpi. Kata salah satu atasan saya di kantor yang lama dulu,”Dream and Hope. Hanya dua hal itu modal utama saya optimis menjalankan
usaha ini. Tempat ini ngga akan pernah ada kalau dulunya ngga diawali dari
mimpi dan harapan bahwa besok atau lusa, tamu yang datang akan bertambah.
Jangan sampai kamu kehilangan keduanya.”
Kalau ketiga pilar tersebut
benar-benar dipersiapkan dengan matang di setiap negara ASEAN, sosialisasi
secara konsisten dan berkesinambungan dilaksanakan dengan bahasa yang mudah
dipahami oleh masyarakat melalui berbagai media termasuk ASEAN Blogger
Community yang juga dapat dijadikan sebagai salah satu kanal untuk melakukan
sosialisasi itu, rasanya kegiatan sosialisasi akan lebih mudah. Sayangnya,
ASEAN Blogger Community baru ada Chapter Indonesia saja. Kalau di setiap negara
ASEAN dibentuk ASEAN Blogger Community dengan konsep yang kurang lebih sama, sosialisasi
untuk mempersiapkan masyarakat luas di setiap negara ASEAN dalam menghadapi
ASEAN Community 2015 relatif lebih mudah.
Antara kemampuan dan kemauan.
Keduanya harus ada. Karena kalau salah satu kurang atau tidak ada, maka
pemahaman yang kurang tepat akan menimbulkan masalah baru yang rumit saat diwujudkannya
ASEAN Community 2015.
Mengutip penggalan
lagu “Laskar Pelangi” yang dinyanyikan oleh Nidji,”Mimpi adalah kunci // Untuk
kita menaklukkan dunia // Berlarilah tanpa lelah // Sampai engkau meraihnya...”
Ayo ASEAN,
realisasikan mimpimu! Jadikan ASEAN Community sebagai “1 bumbung untuk 10
negara ASEAN”.
~~~yang punya blog~~~
Tulisan ini disertakan dalam Lomba
Blog #10daysforASEAN, Menuju Komunitas Ekonomi ASEAN 2015.
Komentar
Posting Komentar