Biar enak bacanya, mulainya harus dari
sini!
Dan … demi memenuhi rasa penasaran seorang Pipiet, akhirnya aku coba tanya Ghani seorang sahabat yang kebetulan keturunan India dan pernah ngobrolin hal yang sama pas lagi ada film India di TV. Katanya, “… I really dun know what to comment. What I know is Indian or Hindi side do not have music videos for their songs. Therefore, they use films to promote and introduce songs. And of course the songs are pertaining to the movies. Also the actors and actress cant really sing and the singers cant really act so this more of a fusion. Well that's all I know. As for the costume change its more to decorate the movie so that the hero and heroine will not bore the audiences …” Jadi, engga heranlah kalo produknya Bollywood itu selalu ada lagu-lagu, ada adegan lari-lari, nari-nari ampe muter-muter tiang ato pohon, dan begitu muter-muter itu tau-tau kostum si artis/aktornya langsung ganti. Jadi inget sinetron-sinetron Indonesia belakangan ini ada beberapa yang rada-rada ngikutin gaya Bollywood. Mmm … setelah ngobrol banyak soal ini ama Pipiet, akhirnya …
Sebenernya sih, … tema film-film India yang selama ini aku suka liat itu rata-rata sama, ya kalo engga tentang pasangan dari golongan ato beda kasta yang saling jatuh cinta terus ditentang ama keluarganya, ato tentang cinta segi tiga, ato tentang mafia, komedi ato gabungan kesemuanya. Jadi dikemas dalam 1 film dengan durasi yang lumayan panjang sampe sekitar 3 jam lebih gitu … ya, extravaganza gitu lah! Secara pribadi, aku lebih seneng nonton produk Bollywood yang kalo kata temenku mah itu Hindi movie instead of the Urdu ones! Secara Hindi movie itu lebih menarik dari segi kualitas gambar, suara, pemain-pemainnya juga keren-keren – siapa yang berani bilang kalo Shah Rukh Khan, Salman Khan, Aamir Khan itu engga enak diliat? – terus biasanya setting lokasi outdoornya juga bagus-bagus dan disisipin bahasa Inggris berlogat India. Tapi,
Sedikit tentang sejarah perfilman India berdasarkan referensi yang minimalis, tapi lumayan memenuhi rasa penasaran dan keingintauanku. Dari referensi itu disebut bahwa Raja Harishchandra (1913) adalah film bisu pertama yang dibuat di India. Dan dibuat oleh Dadasaheb Phalke. Di tahun 1930an, sudah menghasilkan lebih dari 200 film per tahun. Film non-bisu pertama India adalah Ardeshir Irani's Alam Ara (1931), yang paling terkenal. Dikarenakan sangat menguntungkan segi suara dan musik, pada akhirnya Bollywood dan semua industri perfilman regional hijrah ke produksi film suara.
Di tahun 1930an dan 1940an terjadi beberapa kali terjadi hal yang menggemparkan: India mengalami pukulan dengan adanya Great Depression, World War II, the Indian independence movement, dan kekejaman Partition. Kebanyakan film-film Bollywood itu bertemakan pelarian yang tidak tahu malu, tapi ada juga beberapa pembuat film yang mengangkat masalah sosial, atau berlatar belakang perjuangan kemerdekaan India.
+++
Terima kasihnya Meity & Pipiet buat:
Tarlen: untuk support & advicenya … terima kasih sudah mau berbagi.
Adhe: makasih udah menyelamatkan kami dari kram otak berkepanjangan!
Ghani: Thanks for your e-mail, bro! Berguna banget!
Wikipedia
Tulisannya sama dengan tulisan Piet, hehehehe....
BalasHapusDi tunggu project yang keduanya yaaa...
Ciiaaooo
btw...Ghani mah bukan India met, tp Singaporean....***kabur ah seblum dipletak meity :P
BalasHapus