Batal Ke Yogya!

Rasa nyeri yang rasanya sampai ke ubun-ubun, awalnya terasa sekitar 2 minggu yang lalu. Hanya satu kali. Dan saya pikir, hanya kali itu saja... ternyata saya salah! Karena hari Jum’at sore minggu lalu, kira-kira jam 5 sore, saat saya masih di kantor siap-siap mau pulang nyeri yang sama di area yang sama harus saya alami lagi.

Saya coba mengatasi rasa nyeri dengan cara mengatur nafas. Hilang. Saya teruskan beres-beres meja kerja. Hilang sebentar, nyeri itu muncul lagi. Saya mengatur nafas lagi sambil tetap berusaha beres-beres meja kerja, menyusun file di laci, mematikan laptop, merapikan kabel, memasukkan ke dalam tas. Rasanya nyerinya sedikit berkurang.

Sampai di kost-an, nyeri yang luar biasa terasa lagi. Saya berbaring di tempat tidur sambil terus mengatur nafas. Posisi kaki saya atur senyaman mungkin supaya rasa nyeri itu hilang. Selesai mandi dan shalat, saya mengoleskan minyak kayu putih di bagian paha kiri yang jadi titik nyeri. Sampai malam rasa nyeri ngga hilang.

Esok paginya, saya terlambat sampai di lokasi acara kantor. Dengan kaki kiri yang masih sedikit nyeri, saya paksakan untuk datang karena sudah terlanjur janji untuk membantu. Beruntungnya, tugas dari ketua panitia untuk saya hanya di meja penerima tamu untuk orang tua siswa. Jadi saya usahakan duduk dengan posisi senyaman mungkin untuk kaki saya. Lumayan membantu saat itu. Dan mungkin karena fokus saya pada yang hadir, jadi rasa nyeri agak terlupakan meski sesekali masih muncul.

Sore harinya, selesai acara kantor, saya memilih untuk refleksi dengan pikiran,”siapa tau kalau sudah direfleksi rasa nyerinya bisa hilang,”... dan pergilah saya ke Kota Kasablanka. Selesai refleksi dan back massage, saya memutuskan untuk mencari pain relief dalam bentuk salep di Watson yang satu lantai dengan tempat saya refleksi. Sayangnya, rasa nyeri itu intensitasnya masih rajin muncul dan membuat saya harus sering-sering nyengir menahan nyeri yang sampai ke ubun-ubun itu.

Setiap kali saya mengoleskan pain relief, saya mencoba mengingat-ingat kejadian dalam sebulan terakhir yang mungkin menyebabkan rasa nyeri ini muncul. Dan saya teringat kejadian hari Minggu, 20 Oktober 2013 lalu ketika selesai mengikuti Reebok FunWalk PinkRibbon, saya sempat terjatuh dan sempat menahan sepeda supaya tidak menimpa kaki saya di depan fX. Itu kah penyebabnya? Belum tau pasti.

Yang pasti, sementara ini, dari hasil pemeriksaan lab sederhana, asam urat saya berada di ambang batas, yaitu 6! Ada 2 jenis obat yang diresepkan untuk dikonsumsi selama 3 hari. Dan salah satu teman blogger yang berprofesi sebagai dokter sempat membantu dengan konsultasi ke rekannya sesama dokter, bahkan menganjurkan saya untuk bertanya langsung melalui Facebook-nya. Kesimpulannya, obat yang diresepkan harus dihabiskan. Lusa, kalau belum ada perubahan, saya diminta untuk segera konsul ke beliau. Prediksi sementara kemungkinan saya harus rontgen tulang panggul sampai ke tulang paha dan lebih jauh lagi harus MRI. Karena pasca jatuh, jadi khawatir ada retak atau ada otot yang robek.

Sahabat saya saat ini

Duh, saya sih berharap dengan 3 obat rasa nyeri itu besok akan hilang berangsur-angsur. Doakan saya! Dan karena rasa nyeri ini juga akhirnya saya membatalkan keinginan saya untuk bisa hadir di #BN2013 akhir pekan ini. Rasanya, saya ngga tega untuk merecoki teman-teman panitia kalau tiba-tiba rasa nyeri berlebihan muncul saat saya sedang mengikuti rangkaian acara di Yogya. Hiks... gagal lagi deh ngeramein #BloggerNusantara! 

Maafkan saya Mas Jarwadi dan teman-teman panitia #BN2013, semoga seluruh acara berjalan sesuai rencana!

~~~yang punya blog~~~

Dan saya pun dilarang untuk naik turun tangga sampai... berat badan saya turun banyak!