Mendadak Diinfus!

Melanjutkan cerita Pengalaman Isolasi Mandiri sebelumnya. Setelah hari ketiga ngga muncul gejala (symptoms) #COVID19, aku nerusin isolasi mandiri sampai hari ke delapan. Seharusnya hari ke-7 atau ke-8 itu aku sudah bisa SWAB Antigen Test. Hanya aja, hari itu terjadi drama diluar rencana dan kendali.

Pagi hari, aku sarapan roti isi lembaran keju dan minum teh tawar panas ditambah 1 irisan lemon kering. Kira-kira jam 10 pagi atau jam 11an, lambung mulai terasa kurang nyaman. Air teh yang tinggal setengah, aku sedu lagi dengan air panas dan aku minum. Dengan harapan, akan mengurangi rasa ngga nyaman di lambung. Aku balur perutku dengan minyak kayu putih dan coba berbaring. Agak lama berbaring, lambung makin ngga nyaman rasanya, bahkan aku ngerasa asam lambung naik sampai tenggorokan. Aduh!

Aku coba tarik nafas, nyoba tenang, dan fokus lagi nyari lokasi untuk SWAB Antigen Test yang non-drive thru. Kira-kira jam 1 siang, akhirnya aku bangun, wudhu dan shalat. Rasa ngga nyaman makin menjadi. Selesai shalat aku memutuskan ke Rumah Sakit Setia Mitra. Sampai di RS Setia Mitra, aku buru-buru melipir ke ruang IGD melalui area lobby, karena harus tetep daftar dulu dan bawa lembar dari tempat pendaftaran. 

Setelah nunggu kira-kira 5 menit dan pasien sebelumnya udah keluar, aku baru diijinkan masuk. Setelah diobservasi sebentar, aku dikasih pilihan mau semua diresepkan obatnya atau yang 1 diinfuskan, sisanya resep. Karena yang diinfuskan ini untuk meredakan nyeri, akhirnya aku pilih 1 diinfuskan, sisanya resep. Jadilah terbaring di ruang IGD selama kira-kira 1 jam.

Tangan aku feat. Koala (doc. pribadi)

Selesai dapat infus dan resep, aku buru-buru keluar karena ada pasien darurat masuk dari area parkir. Pasien dengan serangan jantung! Duh... mendadak inget MasDon, temen yang baru 40 hari lalu meninggal karena serangan jantung. Alfatihah buat MasDon. Setelah urusan bayar-bayar selesai, aku balik lagi ke apotik untuk nyerahin lembar bukti bayar. Dan sambil nunggu, aku balik lagi nyari lokasi untuk test itu. Dan setelah menimbang-nimbang, aku mutusin daftar yang drive thru, walau berat hati. Tapi maksudku, ya sekalian keluar. Dan ternyata, semua jam udah penuh slotnya. Tersisa jam 18:00WIB. Aku coba pilih jam itu... slot penuh! Akhirnya kembali ke rencana awal, non-drive thru! Buru-buru buka WA untuk daftar. 

Sambil nunggu respon WA, aku ambil obat dan order taksi online untuk pulang. Sampai kamar langsung taruh tas dan buru-buru ke kamar mandi. Mandi sampai bersih. Setelah itu rebahan dan lanjut proses pendaftaran untuk test besok pagi.

~~~yang punya blog~~~

Isolasi mandiri dan SWAB Antigen Test yang aku lakukan, bukan untuk ngeribetin atau sok-sokan, tapi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan dimana aku tinggal dan bekerja. Supaya jadi bagian dari orang yang ikut berupaya memutus mata rantai penyebaran.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hello!

Perjalanan Napak Tilas

Perjalanan Personal Blog