Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

Wisata Sejarah Ke Pulau Penyengat

Gambar
Perjalanan menuju Tanjung Pinang ini bukan untuk pertama kalinya bagi saya, tapi pertama kali bagi Deasy yang langsung memutuskan ikut saya berlibur ke Singapore dan Bintan saat kami sedang makan malam bersama teman-teman.  Perjalanan kali ini menuju Tanjungpinang membuat saya terbengong-bengong. Gila, banyak banget nih perubahannya! Ada penambahan ruas jalan, ada persimpangan baru... hahaha... mendadak lost in the city ! Sebelum sampai di Tanjungpinang, kami sempat mampir di SMA tempat Ibu Een eh Ibu Eny istrinya Mas Gembong mengajar. Hwaaa... kejutan untuk Ibu Een! Kami berpelukan melepas rindu. Sayang, tawaran untuk menginap di rumah mereka harus saya tolak karena besok pagi-pagi saya sudah ada agenda sebelum meninggalkan Bintan Resorts. ~~~ “Mamak, kami dah sampai di Pinang nih. Jumpa kat mana?” Tanya saya melalui telfon. “Jalan lah dulu, mau ke mana?” Mamak Syafliana balik bertanya di ujung telfon. “Kami rencana nak makan siang dulu, lepas tu nyeberang

Perjalanan Napak Tilas

Gambar
Astaga! Ternyata aku masih menyimpan draft (belum selesai pula!) catatan perjalanan Singapore – Bintan Resorts... tahun lalu! Iya, beneran ini catatan liburan tahun lalu hihihi... Dibongkar ajalah tulisannya, disesuaikan dengan waktu. Gini ceritanya... Jam 4 pagi waktu Singapore! Alarm di hp menjerit membangunkan kami yang masih kelelahan akibat jalan-jalan dari pagi sampai malam sehari sebelumnya. Bencoolen – Esplanade – Merlion – Vivo City – Sentosa Island – balik Vivo City – Bencoolen - Bras Basah – Somerset dan kembali ke hotel di Bencoolen saat matahari udah gantian shift dengan bulan. Lumayan membuat kaki saya serasa melayang setiap kali melangkah. Saya mengulur sedikit waktu, menikmati empuknya kasur dan bantal Hotel 81 Bencoolen sebelum benar-benar bangun dan siap-siap. Pagi itu kami harus check out dan melanjutkan perjalanan ke Pulau Bintan. Deasy -teman seperjalanan-, saya paksa untuk mandi duluan. Sambil menunggu Deasy selesai mandi, saya turun dari t

Day 10 #10daysforASEAN: Diplomatic City Yang Cantik

Gambar
Tema: Jakarta, Diplomatic City of ASEAN Indonesia adalah negara terakhir yang dijadikan tema dalam lomba Blog #10DaysforASEAN yang diadakan oleh ASEAN Blogger Community - Chapter Indonesia bersama dengan beberapa sponsor di antaranya US Mission. Untuk tema kali ini dipilih Jakarta, ibukota negara Indonesia, yang juga menjadi markas ASEAN Secretary bertempat di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta Selatan.  Keberadaan markas ASEAN Secretary di Jakarta merupakan suatu kepercayaan bahwa Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN . Menurut teman-teman blogger mengapa Jakarta bisa terpilih sebagai Diplomatic City of ASEAN? Apa dampak positif dan negatifnya bagi Indonesia khususnya Jakarta? Kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai tuan rumah dari Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN?  Selasa, 8 Agustus 1967 Sumber http://goo.gl/lgIClo Entah seperti apa suasana Bangkok hari itu, seperti apa cuacanya.

Day 9 #10daysforASEAN: 10 Negara Di Bawah 1 Bumbung

Gambar
Sudah bisa menduga kan kalau negara yang akan dibahas kali ini adalah negara yang beribukota Bandar Seri Begawan, yang juga juga menjadi negara penyelenggara KTT ASEAN ke-22 pada bulan April 2013 lalu. Dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam itu,  tema yang diangkat adalah “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan pembangunan badan persatuan ASEAN, dengan tiga pilar yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015. Tema: Dengan ketiga pilar tersebut, bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN? Mampukah negara-negara ASEAN mewujudkan Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan?  Sumber http://goo.gl/voumMi Dari Brunei Darussalam, negara seluas 5,765km 2 ini mimpi ASEAN Community 2015 dimulai. Bicara tentang mimpi, saya jadi seperti diajak ke salah satu impian masa lalu. Sekian tahun yang lalu, saya sempat merengek pada a