Jalan-Jalan Marathon

12.09.12. Singapore Pagi hari ...

Mungkin masih terlalu pagi untuk turun dari tempat tidur saat cuti. Tapi hari ini saya dan Deasy, teman liburan kali ini memang harus bergerak sejak pagi. Sambil menunggu Deasy selesai mandi, saya menikmati sarapan secangkir kopi dan pop mie yang saya bela-belain bawa dari Jakarta.

Pengerjaan Proyek Bencoolen Station pagi hari
Saya teringat dengan proyek Bencoolen Station yang berada tepat di depan hotel tempat kami menginap. Bergegas saya menyibakkan gorden, ingin melihat kesibukan pagi hari di area proyek itu. Masih sepi.
Nah ... sarapan sudah, mandi sudah, sudah rapi juga. Kami siap berangkat, memulai jalan-jalan marathon kami di Singapore. Perjalanan kali ini sebetulnya agak-agak membuat saya terbengong-bengong saat kami menyusun itinerary. Ya tapi sudah lah ... mari kita mulai jalan-jalan marathon di Singapore ...

Perjalanan pertama ke Esplanade dan Merlion Park di One Fullerton ... naik MRT dari Brash Basah MRT Station ke Esplanade MRT Station, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri sebagian CityLink Mall, melewati display karya di lorong menuju Esplanade Theatre. Bagi saya, perjalanan ke Singapore kali ini jadi perjalanan yang terbanyak dokumentasinya!

CityLink Mall, Underpass menuju Esplanade - Theatres, Esplanade
Tiba di Esplanade, sudah sekitar pukul 10 pagi waktu setempat. Suasana di dalam Esplanade Theatres terasa lengang. Keluar dari gedung berbentuk durian itu, kami menuju Esplanade Bay. Masih sepi pengunjung. Mungkin karena hari kerja dan pagi hari pula. Kami duduk-duduk di sana dan foto-foto pastinya. Walaupun bentuk-bentuk bangunan terlihat modern dan unik-unik, namun kerindangan pepohonan dan taman yang tertata rapi membuat kami nyaman untuk duduk berlama-lama di sana. 

Setelah puas duduk-duduk sambil foto-foto, kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri Esplanade Bridge untuk sampai ke Merlion Park di One Fullerton. Sempat foto-foto juga di jembatan itu dengan latar belakang keren: Esplanade, Flyers Singapore, Marina Bay Sands, Merlion!

Esplanade area & Merlion Park


Sampai di Merlion Park, suasana masih belum ramai. Jadi kami masih bisa santai untuk foto-foto. Sempat memperhatikan kegiatan ... entah itu untuk kepentingan pekerjaan atau memang semacam post wedding photo session. Jalan santai di bawah jalan Esplanade Drive, sempat foto-foto di bawah jalan Esplanade Drive pinggir sungai, jalan kaki lagi sampai ketemu jalan setapak, beli ice cream seharga SGD1.00 per potong dengan aneka rasa yang bisa dipilih. Uuuugggghhh seger banget! Enaaaaak banget! 

Lalu kami menyusuri pedestrian walk yang teduh untuk sampai ke Lim Bo Seng Memorial. Pagoda yang terletak di tengah rindangnya pepohonan ini dibangun oleh Pemerintah Singapore sebagai penghormatan kepada Mayor Jenderal Lim Bo Seng yang sudah berjasa pada Singapore dimasa penjajahan Jepang. Lokasinya bersebelahan dengan Queen Elizabeth Walk

Ice Cream, @ Lim Bo Seng Memorial, @ Queen Elizabeth Walk
Sebetulnya, jalan-jalan sampai ke Lim Bo Seng Memorial dan Queen Elizabeth Walk tidak menjadi bagian dari agenda hari itu. Karena saya pribadi sebetulnya minim informasi tentang kedua tempat itu.
Jadi, dari niat awalnya mencari jalan yang teduh untuk kembali ke Esplanade sampai ketemu dua tempat itu benar-benar sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan!

Dan ... ini dia, diluar kebiasaan saya. Kali ini saya mengedarkan pandangan saya ke ruangan dalam Esplanade. Ada tempat sampah berderet sesuai dengan klasifikasi jenis sampah, tulisan quote di tiang, detail yang digantung-gantung. Semua saling menyumbangkan keserasian. Keren!

Kegiatan di dalam ruangan sudah mulai terlihat lebih ramai dibanding saat kami tiba di Esplanade. Sebelum melanjutkan perjalanan, langkah kami berbelok ke ... toilet!

So ... next destination is ... Harbour Front MRT Station! Mau kemana? Yuk ... ikut aja!

MRT Station ini terkoneksi dengan Harbour Front Ferry Terminal dan Vivo City ... dan Vivo City ini mall besaaar yang bentuk bangunannya bukan berbentuk kotak-kotak, seperti bentuk gelombak/ombak, dan itu konsisten sampai ke interior ... karena ada bangku-bangku yang bentuknya pun tidak simetris tapi menarik. Eh, tapi kali ini saya tidak akan membahas soal bangunan Vivo city maupun interiornya. Saya bukan ahlinya, hanya penikmat sajaaa ... :)

Waterfront Station & Universal Studio Singapore
Jadi ceritanya, tiba di Harbour Front sudah waktunya makan siang. Setelah bingung mau makan apa, pilihan jatuh keee ... McD aja dong! Ah tapi sudahlah, jangan bahas kenapa kami pilih itu. Ngga penting. Yang penting perjalanan setelah makan siang di Vivo City. Oke? Okesip!

Nah, jadi, sebetulnya rencana ini murni keinginan Deasy. Alasannya: dia pernah ke sini tapi semua foto-fotonya hancur. Jadi, dia harus kembali ke sini untuk foto saja! Aneh sih ya kedengarannya, tapi ya sudahlah ... bagi saya, itung-itung observasi. Siapa tau ada sesuatu yang menarik perhatian saya.

Dari lantai 3 Vivo City, kalau tidak salah sih sudah jam 2 siang waktu Singapore. Kami antri di tempat keberangkatan Sentosa Skytrain. Tidak terlalu ramai, jadi kami bisa segera naik skytrain menuju Sentosa Island dan turun di perhentian pertama Sentosa, Waterfron Station. Kesan pertama: Wow! Sentosa Island genit sekali! Warna-warni. Cantik!

@VivoCity

Setelah puas mengambil beberapa foto di sana, kami bergegas kembali ke VivoCity karena saya pribadi tertarik untuk mendokumentasikan beberapa hal menarik di sana ... yuk mariiii! Dengan pilihan 3 alternatif transportasi ke dan dari Sentosa Island: jalan kaki, naik bis dan skytrain, pilihan saya untuk kembali ke VivoCity tetap jatuh ke Skytrain. Pertimbangannya lebih hemat waktu.

Walaupun tidak semua koleksi foto saya tampilkan, tapi ilustrasi di atas saya anggap sudah mewakili sebagian temuan saya ketika kembali ke VivoCity.

VivoCity jam 3 sore lewat sekian menit ... kami bergegas menuju Harbour Front MRT Station. Tujuan selanjutnya kembali ke hotel lalu melanjutkan jalan-jalan ke Brash Basah dan Somerset. Let's go!

Singapore Art Museum
Perjalanan menuju hotel itu rasanya lama, ditambah lagi kami salah pilih pintu exit dan hasilnya membuat kami harus mengitari setengah luas bangunan Singapore Art Museum (S.A.M.) yang sebetulnya dekat dari hotel. Dan bagi saya, tetap bersyukur karena jadi tahu sisi lain bangunan S.A.M., dan itu kesenangan tersendiri. Salah jalan membawa hikmah ... hehehe

Karena ingin tahu sedikit tentang S.A.M., jadilah saya menyambangi situs jejaringnya. Menurut situs jejaring resmi S.A.M., bangunan museum ini berdiri di atas 10.000 meter persegi luas tanah dan bangunan ini dulunya adalah St Joseph’s Institution (SJI).

Keinginan untuk mampir dan melihat-lihat koleksi di dalamnya menggoda saya untuk masuk. Sayang, karena saya sudah terlanjur menjadwalkan ke Brash Basah dan janji dinner dengan Abang di Somerset, terpaksa saya urungkan keinginan untuk bisa melihat-lihat koleksi seni di museum ini. Well, next time ... hopefully!

Nah, setelah istirahat sejenak dan menyegarkan diri di kamar hotel, akhirnya kami meninggalkan hotel menuju Brash Basah jalan kaki. Kali ini bertiga dengan Juli, teman yang menjemput kami di Changi saat kami tiba di Singapore.

Space, Sculpture Square, National Library Singapore
Perjalanan ke Brash Basah agak lambat karena saya berkali-kali berhenti untuk mendokumentasikan hal-hal yang menarik perhatian saya. Sebutlah bangunan putih bersih dipojokan Bencoolen Street yang diberi nama SPACE, lalu ada Sculpture Square di pojokan Waterloo Street, atau National Library Singapore yang lokasinya di 100, Victoria Street atau gampangnya di antara Bugis Junction dan Brash Basah Complex.

Akhirnya, langkah kaki kami mengarah ke Brash Basah Complex dengan satu tujuan: menemukan buku yang ingin saya sumbangkan untuk almamater saya, tentang Online Marketing. Untuk yang suka membaca, yang sedang mencari referensi ... trust me ... inilah tempat yang tepat! Dari buku bekas, buku lama, buku baru, baru banget ... semua ada!

Brash Basah Complex dan sekitarnya
Di toko buku pertama, saya tidak menemukan buku yang saya cari. Atas saran Juli yang kemudian meminjamkan saya kartu membership toko buku Popular, akhirnya saya melangkahkan kaki ke toko buku itu ... and yes, saya pun bingung harus pilih buku yang mana. Saya mati-matian menahan diri, semampu saya memilih buku yang menurut saya benar-benar bagus. Ya Tuhan ... susaaah sekali, sampai saya terduduk sambil memandangi deretan buku-buku yang ada di hadapan saya. Lama saya terdiam. Saya ambil satu buku, saya amati daftar isinya dengan cermat sampai saya memutuskan untuk mengambil satu diantara sekian banyak itu. Bergegas saya menuju kasir dan memantapkan hati untuk tidak melihat lagi ke rak buku itu. Ngeri kalap! Apalagi dengan membership card pinjaman teman, bisa dapat diskon sebanyak 20%!

Menu makan malam pilihan
Setelah urusan buku selesai, kami bergegas keluar dari kompleks itu dan menuju bus stop. Tujuan selanjutnya adalah 313 Somerset sebagai meeting point dengan Abang. Dari Brash Basah, kami menggunakan bis nomor 7 sampai ke bus stop yang tidak jauh dari tempat yang kami tuju. Setelah menunggu sekitar setengah jam di area Food Republic lantai atas 313 Somerset, akhirnya saya dan Abang memilih untuk makan malam ditempat lain dan foto di atas itu tuh adalah menu yang saya pilih. Rasanya ... enak banget! Tapi karena untuk saya, porsinya bisa untuk berdua ... jadi saya sampai harus memohon pada Abang untuk diijinkan tidak harus menghabiskan makanan yang sudah saya pesan.

Sebagai catatan saja, selama liburan September 2012 lalu, saya merasa dimudahkan dan dimanjakan oleh sistem transportasi di Singapore.

~~~yang punya blog~~~

Rasa lelah dan penat hari seharian terbayar sudah dengan pengalaman baru hari ini dan quality time with Abang. Bicara hobi, musik, buku, kehidupan ...

Sudah dulu ceritanya. Nanti saya sambung dengan cerita perjalanan ke Pulau Bintan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman SWAB Antigen Test

Keseruan #NgintipBareng Photo Prewed

Pengalaman Isolasi Mandiri